Arti Dan Perjuangan Menjadi Seorang Penggiat Sosial

Desember 25, 2016 Unknown 0 Comments

sumber www.komunitastaufan.org

Di kesempatan NgobrAs tanggal 9 Desember 2016 lalu, Kami kedatangan seorang teman yang seru. Namanya Andriana, biasa dipanggil Nana, Nana ini adalah sahabat lama Saya dari sejak jaman SMA, jangan tanya tahun  angkatannya ya.hehe...

Nana adalah anak tertua dari  3 bersaudara, sudah berkeluarga, dengan suami yang berasal dari Maldive dan dikaruniai dua orang anak yang saleh dan saleha. Bukan saja asik berkutat dengan rumah tangganya, Nana juga aktif sekali berkarya di lingkungan rumahnya di kawasan Condet. Disana Nana tergerak untuk membangun wadah yang ditujukan untuk anak-anak di sekitar rumahnya beraktivitas yang positif dan insyaAllah bermanfaat. Dari sini, jiwa sosial Nana semakin menguat, Ia juga membuat taman baca, mulai dari membangun, mengisi dengan segala fasilitasnya, hingga mengelola hampir semua kegiatannya.
Belum selesai teman-teman Nirwasita dibikinnya terkagum-kagum, Nana akhirnya bercerita tentang kegiatan sosial terbaru sekaligus terbesarnya, yaitu Komunitas Taufan. Nana menjelaskan terlebih dahulu tentang komunitas tersebut. Komunitas Taufan adalah komunitas penggerak relawan yang bertujuan menghibur pasien kanker anak dan pasien anak dengan penyakit beresiko tinggi lainnya di kawasan Jabodetabek. Komunitas ini diprakarsai oleh Ibu Yanie,yang lebih dikenal dengan panggilan Mama Taufan. Taufan-almarhum- berpulang di usia 7 tahun setelah berjuang selama 2 tahun melawan Leukemia. Selama di rumah sakit, Taufan akrab sekali dengan para perawat dan relawan lepasan maupun yangberasan dari yayasan tertentu. Banyak relawan yang kemudian jatuh sayang pada Taufan, salah satunya adalah Zack Petersen, relawan dari Jakarta Globe yang berasal dari Amerika. Ketika akhirnya Taufan meninggal di tahun 2013, Zack menuliskan kesedihannya dan bagaimana Taufan sudah menginspirasi dirinya (tulisan tentang almarhum bisa dibaca di Rappler). Untuk memberi dukungan pada keluarganya-terutama ibunya- Zack berkunjung ke rumahnya, lalu mengajak Bu Yanie untuk kembali ke rumah sakit, selain untuk membantu peralihan dari masa berkabungnya, juga untuk menjadikan pengalamannya untuk dibagi dan menyemangati pasien dan keluarga lain. Awalnya saat itu Nana diajak oleh seorang relawan dari Kelas Inspirasinya untuk membantu mengumpulkan boneka untuk dibagikan kepada anak-anak pasien kanker di RS. Nana menyambut baik ajakan ini, bahkan menawarkan sesuatu yang lebih. Putrinya kebetulan akan berulang tahun, alih-alih menghabiskan dana untuk sebuah pesta, Nana mengajak putrinya untuk merayakannya bersama teman-teman di RS, menghibur mereka sekaligus memberikan donasi.

Pada saat itulah, Nana dipertemukan Sang Khalik dengan Mama Taufan. Mendengar kisahnya, Nana tergerak untuk ikut membantu Bu Yanie dengan kegiatannya. Tahun 2013 itu, mereka mulai dengan sangat sederhana,-meski tidak mengurangi kemuliaannya- yaitu dengan mengunjungi bangsal RS setiap hari Minggu. Dari situ, Nana sering menuliskan pengalamannya di media sosial, mulai dari ragam kegiatan yang dilakukan hingga kisah masing-masing pasien dan keluarganya. Tulisannya kemudian banyak ditanggapi oleh teman-teman Nana (termasuk Saya pada saat itu), dan bantuan dana maupun tenaga pun mulai berdatangan.

Setelah 6 bulan menjalankan kegiatan itu, Alhamdulillah bantuan dan tawaran relawan pun bertambah banyak. Karena mereka hanya berdua, alhasil jadi kewalahan dalam mendatanya. Lagi-lagi Allah mendatangkan kemudahan bagi mereka, Nana dan Bu Yanie dipertemukan dengan teman-teman dari indorelawan.org, yang menawarkan bantuan berupa memberikan basis data relawan yang mungkin sesuai dengan kebutuhan Komunitas Taufan. Bantuannya terbukti bermanfaat, bukan hanya mereka bisa memilih relawan yang sesuai, arus masuk-keluarnya yang jelas,  namun para relawan juga kemudian mendapat tugas yang jelas, pun masa kerelawanannya. Bagusnya lagi, sebagai ganti honor, mereka akan diberikan semacam lencana dijital (badge) yang fungsinya untuk menaikkan level pengalaman mereka sebagai relawan, yang akan tertera di CV para relawan. Alhamdulillaah niat baik akan ditemukan Allah dengan orang-orang / hal baik juga -kata Nana di sela-sela obrolan Kami-, karena yang terjadi adalah seiring jumlah pasien yg makin bertambah pesat, donasi dan bantuan lainnya juga bertambah.  Khawatir dengan amanah yg makin berat sementara organisasinya masih blm legal, Nana dan Bu Yanie, yang kemudian dibantu oleh Mas Bowo dan 2 orang relawan lagi, melegalkan Komunitas Taufan menjadi yayasan di tanggal 29 september 2014.

Kegiatan teman-teman di Komunitas Taufan itu utamanya ada 3. Yang pertama, SupportVisit, yaitu mengunjungi pasien rawat jalan dan rawat inap, memberi motivasi dan support moral dan konseling. Kedua, BangsalVisit, sebuah kegiatan bulanan di bangsal anak rumah sakit yg digilir tempatnya. membawa bingkisan untuk semua pasien, dan santunan uang, membawa badut, atau sulap dll untuk menghibur mereka. Yang ketiga, kegiatan yang paling populer, HomeVisit. Para relawan mengunjungi pasien dirumahnya. Biasanya pasien yg terhenti pengobatannya krn tidak ada ongkos atau pasien baru yang masih belum bisa menerima diagnosanya dan menolak untuk berobat. 

Selain ketiga itu, kata Nana ada juga saat mereka mengajak jalan-jalan pasien,lalu CFD fundraising dan kegiatan online seperti kampanye online, ini untuk teman-teman yg mau berpartisipasi tapi belum bisa meluangkan waktu dan tenaganya secara langsung. Beberapa teman-teman juga ada yang membantu mengumpulkan donasi dalam rangka merayakan ulang tahunnya sendiri. Contohnya seperti : https://m.kitabisa.com/ulangtahunmikailkiki  . Adalagi yang mengumpulkan foto atau semangat untuk membantu menyemangati pasien, 

Kok bisa sih Nana menyeimbangkan semua kegiatan sosialnya dengan rumah tangga sendiri? Sebagai seorang ibu, saya tahu banyak sekali tantangan seru setiap harinya dalam mengelola rumah tangga, apalagi dengan dua orang anak yang aktif seperti anaknya Nana.Ini yang menurut saya patut dijadikan teladan, tips dari Nana adalah, untuk mengutamakan dahulu kebutuhan kita, termasuk keluarga sendiri tentunya, self sufficient kalau istilah dalam bahasa Inggrisnya. Wajib hukumnya untuk seseorang memenuhi kebahagiaan diri sebelum berbagi ke orang  lain. Susah ngajak orang untuk tersenyum kalau kita sendiri nggak punya alasan untuk tersenyum. Nana juga melibatkan keluarganya ke dalam aktivitas sosial yang dia jalani, karena penting bagi Nana untuk mengajarkan rasa syukur, menumbuhkan simpati dan empati kepada lingkungan sekitar kita. Jadi keluarganya pun tahu, ketika Nana tidak bersama mereka, sang Ibu sedang bergiat membantu teman-teman yang membutuhkan uluran tangan.

Seorang teman Nirwasita, Lukman, bertanya.. Apa sih yang memotivasi Nana untuk kemudian terjun dalam aktivitas sosialnya ini? Yang kemudian dijawab Nana dengan ringkas, Karena dia merasa disitulah tempatnya, she belongs there, it's what she feels she was born to do. Pernah nggak, merasakan yang seperti itu? Ketika kamu benar-benar merasa seluruh alam semesta mendukungmu untuk melakukan hal tersebut..mungkin ini yang disebut fitrah dalam diri manusia.

Kata Nana, do'a juga merupakan faktor besar yang membantu Komunitas Taufan menjadi seperti sekarang ini, Bu Yanie itu doanya kenceng. Selain itu, filosofinya mengalir..Kalau waktunya tepat, yg baik insyaAllah akan menemukan jalannya. Setiap pertemuan itu bermakna, ada sebabnya..Serendipity. Ketika ditanya lagi, apa pernah merasa sendiri dan lelah dalam memperjuangkan hal-hal yang dia lakukan? Pernah, katanya dengan jujur. Lalu kenapa masih bertahan? Kenapa nggak? Ujar Nana dengan lugas.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, banyak hal yang membuat dia terus berjalan..small miracles that happened all the time, at surprising moments most of the times. Nana, Bu Yanie dan Mas Bowo dipersatukan oleh 'mukjizat-mukjizat' tersebut, yang senantiasa membuat mereka bersyukur, dikuatkan kembali untuk melangkah. Juga perasaan yang mereka dapatkan setiap berkunjung ke bangsal, melihat kembali apa yang mereka miliki, yang tidak dimiliki anak-anak pasien dan keluarganya.

Masih banyak yang Kami ilhami dari pengalaman Bu Yanie, Nana, Mas Bowo dan teman-teman di Komunitas Taufan lainnya. Untuk sekarang, mungkin cukup sekian yang bisa saya petik untuk diri. Semoga tak hanya membekas di pikiran, tapi bisa saya resapi dengan jiwa, agar bisa menjadi harmonis dan menghasilkan tindakan yang penuh kemawasan, demi mencapai derajat diri yang lebih tinggi.

Untuk yang ingin tahu lebih lanjut soal Komunitas Taufan dan kegiatan-kegiatan mereka, bisa lihat di websitenya http://www.komunitastaufan.org/ . Mudah-mudahan Anda yang membaca juga terdorong untuk mengikuti kebaikan-kebaikan yang dilakukan teman-teman di Komunitas Taufan.


Wassalamu'alaykum wr. wb.




0 comments:

Apa Sih Pemasaran Itu? Yuk Kenali Supaya Lebih Bijak dalam Berbelanja

Desember 07, 2016 Unknown 0 Comments

Oleh Lukman Hardy
Praktisi Pemasaran Online

Apa itu pemasaran?
Secara sederhana pemasaran adalah upaya mengkomunikasikan suatu produk/jasa dengan tujuan terjadinya jual beli.
Kalau membaca deskripsi di atas berarti bisa disimpulkan hanya memasang lapak di suatu tempat untuk berjualan berarti sudah termasuk dalam kegiatan pemasaran.

Kalau ditelusuri kapan pemasaran lahir
Saya sendiri menyimpulkan pemasaran lahir semenjak ada barter. Dimana kegiatan pemasaran masih berlandaskan kebutuhan masing-masing pihak. Pada masa itu memang tidak diperlukan adanya strategi pemasaran karena orang "menjual" apa yg tidak dibutuhkan, dan orang "membeli" apa yang dibutuhkan. Jadi, semua berlandaskan kebutuhan.

Pemasaran mulai berubah ketika ditemukan mesin cetak pada tahun 1450. Dimana sebuah barang atau jasa sudah bisa dikomunikasikan secara masal oleh para pelaku usaha.
Pemasaran terus berkembang, hingga mulai muncul persaingan antar bidang usaha sejenis dalam mengkomunikasikan barang atau jasanya. Demi memenangkan pasar, mulailah dilakukan berbagai riset dan studi terkait promosi. lahirlah istilah strategi pemasaran

Lalu, bagaimana perkembangan riset dan studi terkait promosi di era modern ini?

Pertama tidak bisa kita pungkiri sekarang kita sudah memasuki zamannya banjir inovasi (terutama di bidang IT yang paling kelihatan).
Berangkat dari kebutuhan memperkenalkan sekaligus menjual produk baru itulah muncul berbagai taktik bagaimana promosi membuat tidak butuh jadi merasa butuh?

Misalkan sekarang saya tanya nih ke teman2.
Biasanya membeli sesuatu karena apa? Biasanya sebagian besar menjawab needs dan wants

dua hal itu adalah yg menjadi sasaran tukang promosi sebelum era inovasi dan menjadi pemikiran banyak orang hingga sekarang. Padahal, pada era inovasi sekarang yg menjadi sasaran tukang promosi adalah Fear dan Desire

Apa maksudnya? Para tukang promosi ini biasanya tidak langsung mengkomunikasikan fungsi dari produk (karena ini sama saja menyerang "needs dan wants") Mereka cenderung memunculkan dulu rasa takut (yang sebelumnya tidak disadari atau bisa jadi sebelumnya tidak perlu ditakutkan) atau hasrat yang dimiliki namun tak bisa diungkapkan (bagaimana membedakan desire dan wants? Sederhana... Wants cenderung jangka pendek, seperti ingin makan, ingin baju, ingin ini, ingin itu... Sementara Desire jangka panjang yang bahkan bisa jadi mustahil untuk dicapai, seperti ingin didekati banyak wanita (tahu nggak ini desire yg dipakai produk apa? hehehe)).

Mari kita ambil contoh untuk fear.
Masih ingat dengan roll on ketiak? Dulu roll on itu nggak laku karena pada dasarnya nggak ada yang butuh (Secara untuk menghilangkan bau kita bisa dengan mandi atau pakai parfum... nggak perlu roll on). Kemudian dibuatlah promosi yang diawali dengan ketakutan "orang itu ilfill sama orang yang bau ketek." berangkat dari doktrin itulah orang-orang jadi berpikir "wah aku butuh nih roll on ketiak." (Nah teman2 bisa share pengalamannya pernah terpapar iklan apa yang menyangkut fear?)
Silahkan tonton kembali


Lalu bagaimana untuk desire?
Teman-teman pernah nonton iklan rokok kan? Inilah yang menarik. Indonesia melarang iklan rokok ada adegan merokok. Hal ini justru memacu para pengiklan mengemas iklan rokok menjadi image yang kuat di benak audience melalui desire.
Coba teman2 amati, tiap merk rokok memiliki desire-nya masing2. Ada W*smilak dengan image orang sukses ber-jas dan Dj*rum dengan image orang yang bebas berpetualang. Sekarang tidak heran kan? Industri rokok terus berjaya dengan segala aturan dari pemerintah... hehehehe.
coba tebak ini desire-nya apa?


Tapi kembali ke tujuan pemasaran... Yaitu konversi...
Dengan kata lain upaya membuat "tidak butuh menjadi butuh" saja tidaklah cukup.

Muncullah berbagai strategi untuk memancing konversi.
Kalau disederhanakan taktik untuk memancing konversi ini adalah memunculkan perasaan rugi kalau nggak beli di dalam hati target pasarnya. Nah supaya teman-teman tahu... berikut ini beberapa taktik umum yang dipakai dan bagaimana cara saya menanggapinya supaya tidak konsumtif.

1. Scarcity - memberi batasan penawaran supaya kita takut jika tidak membeli segera, misal diskon untuk 100 pembeli pertama atau promo berlaku sampai tanggal tertentu. Ini berfungsi supaya ketika orang membaca, Ia langsung merasa rugi jika tidak membeli saat itu juga... (Untuk menanggapi ini memang perlu akal jernih. Harus dipertimbangkan landasan kebutuhannya dalam berbelanja dan disesuaikan dengan kondisi finansial.)

2. Bonus - memberi bonus dalam pembelian suatu produk, misal beli makanan dapat mainan (tahu nggak ini strategi siapa? hehehe). Beli sabun cuci dapat gelas cantik. Tadinya mau beli sabun A... gara2 sabun B dapat gelas... jadi beli sabun B, padahal kualitas jauh berbeda... Bahkan tak jarang ada orang membeli karena ingin bonusnya... Bukan produk utama yang ditawarkan. (Saya menanggapi hal ini selalu kembali ke tujuan utama berbelanja... Yaitu produk utamanya... Jika memang butuh, maka bonus itu hanya sebagai tambahan saja. Pengalaman pribadi, segala sesuatu yang bersifat bonus pada dasarnya bukan sesuatu yang kita butuhkan... Ujung2nya hanya jadi sesuatu yang mubadzir tidak terpakai.)
3. Bundling - mengajak orang membeli produk tambahan dengan iming-iming lebih hemat, misal beli gelas dan piring diskon sekian persen. Padahal tadinya niat beli gelas... jadi weh beli piring juga... (Saya sih kembali ke kebutuhan berbelanjanya... Misal piring 500, gelas 500, piring + gelas jadi 750. Padahal saya hanya membutuhkan piring, jika saya membeli paket piring gelas berarti saya membelanjakan uang saya 750 (bukan berhemat 250). Sementara kalau saya beli piring yang memang jadi kebutuhan, maka saya berhasil menyimpan uang 250 yg bisa saya gunakan untuk keperluan lain yang lebih penting.)
4. Volume - coba teman-teman amati produk dengan kemasan lebih besar selalu dijual dengan harga lebih murah. Tadinya mau beli kecap botol kecil... jadi beli botol besar gara2 lebih murah... ujung2nya basi gara2 nggak habis karena dipakai sendiri (pengalaman pribadi). (Cara saya jadinya benar2 disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan, pertimbangkan mana yang lebih hemat kedepannya... tidak selamanya lebih besar lebih murah berarti lebih hemat, karena bisa jadi itu justru memaksa kita mengkonsumsi lebih dari kebutuhan.)
5. Diskon - ini paling klise tapi masih memiliki dampak... orang lebih tergiur melihat 200rb 150rb dibanding melihat 150rb saja... (Saya pribadi menanggapi ini, kalau produknya bersifat tidak butuh-butuh amat... Saya bukan berhemat 50rb, tapi uang kas saya akan berkurang 150rb. Sementara kalau saya nggak belanja, saya bisa menyimpan 150rb untuk keperluan lain.)

Intinya adalah strategi promosi itu ciptaan manusia... jadi jangan sampai kita sebagai manusia dikendalikan oleh ciptaan manusia...
Bijaksanalah dalam berbelanja karena dari situ kita belajar mengendalikan nafsu.
Semoga informasi yg aku bagikan dapat bermanfaat dan menjadikan kita semakin bijaksana dalam berbelanja

0 comments:

Ngobras Persalinan Alami Oleh Mbak Arifatun

Desember 07, 2016 Unknown 0 Comments



Arifatun( perempuan ), lahir dan besar di Yogyakarta. Profesinya utamanya adalah bidan. Sempat bekerja di RS, namun mengundurkan diri karena praktek disana bertolak belakang dengan nuraninya sbg bidan (intervensi medis yg cenderung memboikot proses kehamilan dan persalinan alami). Lalu mengambil pelatihan sebagai doula (di budaya Sunda biasa dikenal dengan sebutan Indung beurang) di Eat,Pray, Doula yg diadakan oleh Yayasan Bumi Sehat di Ubud, Bali..kemudian pelatihan soft prenatal yoga bersama Jennifer Wolfe, dan pada akhirnya praktek mandiri tanpa bernaung di klinik manapun. Mengajar prenatal yoga, kelas edukasi kehamilan dan membantu persalinan secara cuma-cuma.

Isi materi:
Persalinan alami adalah proses persalinan yg mengembalikan pada kondisi alamiah dalam tubuh. Persalinan alami Bukan hanya masalah persalinan normal (Lewat vagina) atau dg operasi sesar. Tapi tentang bagaimana memberdayakan diri. Yg sesar pun akan menjadi alami ketika dilakukan benar2 atas indikasi, Karna prosentase persalinan 85% persalinan normal dan 15 % pathologi (tdk normal,  bisa kemudian induksi,  vakum, forsee dan sesar), Kalau dilihat prosentase persalinan normal harusnya lbh banyak,  Tp Knp Skrg tdk? Krna kebanyakan sesar Skrg krna Misal Kita terlalu Cepet datang ke rs atau klinik,  tdk lahir2 akhirnya induksi dan berakhir sesar.. Banyak perempuan yg cenderung beranggapan bahwa melahirkan ya seperti itu, hamil nunggu sampai kehamilan akhir dan melahirkan. Sekarang sdh tdk bisa lagi seperti itu,  Tp ibu hamil sebaiknya mau memberdayakan diri dg mencari ilmu sebanyak-banyaknya ttg proses persalinan, mencari nakes yg sesuai kenyamanan dan pro normal serta alami, bergerak (ibu hamil sebaiknya bergerak dan prenatal yoga akan sangat membantu mengoptimalkan posisi bayinya) sehingga ketika ada advice Dr nakes,  ibu bisa diskusi jangan hanya langsung menerima advice.. Ikuti insting ketika proses persalinan,  krna insting akan membantu tubuh menjalani proses persalinan yg aman,  nyaman dan alami.

Tanya Jawab:

T: Ada sebuah kisah seorang ibu yang terpaksa sesar karena didapati kasus pinggul kecil, bagaimana menanggapi hal tersebut?

J: Sejak sy mempelajari persalinan yg lbh alami,, sy malah mempertanyakan apakah benar ada panggul kecil?  Krna Tuhan sdh mendesign tubuh perempuan begitu sempurnanya utk melahirkan,  terkdang krn unbalance ligaments atau tulang mempengaruhi  kondisi panggul. Misal skoliosis (punggungnya miring ke Kanan atau kiri) menyebabkan panggul jd miring akibatnya bayi tdk masuk panggul dan endingnya dibilang panggul sempit. Padahal blm tentu krna panggulnya yg sempit Tp Krn panggulnya unbalance jd bayi susah masuk. Padahal jg jika di balance-kan bayi Akan lbh mudah masuk panggul. Beberapa ibu yg sy dampingi,  ada yg sebelumnya sesar krn dibilang panggul sempit, pas kelahiran berikutnya mereka bisa lahiran normal setelah sesar. Kok bisa? Ternyata kebanyakan Dr mereka krna tdk balance Tulang dan ligaments ini.

T: Nah apakah mungkin ketidak-balance-an ini juga alami?

J: Biasanya terjadi Karna pola dan kebiasaan Kita. Misal skoliosis (Tulang belakang miring) banyak perempuan skoliosis Skrg krn perempuan suka pakai tas yg di bebankan di Satu Sisi. Misal orang suka memakai tas di sebelah kanan biasanya bahi kanan akan cenderung naik supaya tas Gak jatuh. Nah lama2 Tulang belakang akan ikut naik, Jadi sebelah kanan akan lbh miring (atau tinggi). Akibatnya panggul akan menjadi miring. Sebelah kanan akan lbh tinggi. Idealnya kanan dan kiri sejajar. Kalau sejajar bayi Akan lbh mudah masuk krna tinggal lurus. Tp Kalau miring, bayi Akan mengikuti jalan lahir yg miring, bayangkan Kalau miring kan kepala bayi Akan mentok ya kena panggul yg lbh rendah.

T: Setahuku yg skoliosis, punggung sulit menopang badan terlebih ketika hamil. Jd kebanyakan bedrest. Kalau tante ku, dia sampai bedrest 7bulan dan akhirnya sc deh mbak.

J: Nah, sebaiknya ketika hamil Dibalancekan punggungnya supaya bayi lbh mudah masuk panggul mbak. Ini ada tekniknya. He he

T: How? Karena aku juga skoliosis. Ahaha. Dokter bilang ga ada obatnya buat skoliosis. Yg bs dikuatkan punggungnya dgn renang.

J: Bisa mbak, yoga akan sangat membantu menyeimbangkan Tulang..
Menyeimbangkannya dg mengangkat bagian yg lbh rendah mbak.. Misal skoliosis kanan. Biasanya punggung kanan lbh tinggi dan punggung kiri lbh rendah,  perbanyak angkat kaki kiri dan tidur miring Kanan,  mulai ubah jg kebiasaan Misal bawa tas Gantian sebelah kiri

T: Mbak Ari, kalau fisiologi seorang ibu itu anomali dari sejak lahir- walaupun sebab nya bisa jadi ketika proses kehamilan ibu kurang memperhatikan dan merasakan kebutuhan tubuhnya dan sang janin- masih mungkin nggak utk proses melahirkan dan persalinan yg alami?

J: Btk panggul itu ada 4, gynekoid, android, platipeloid,  dan anthropoid. Normal perempuan gynekoid (bentuknya bulat di atas),  android (kebanyakan laki2) ,  dua panggul ini memungkinkan lahir normal. Platipeloid dan Anthropoid ini bisa lahir normal dg beberapa teknik supaya bayi bisa masuk panggul. Tp prosentase orang yg punya panggul ini kecil sekali.

T: Wah brarti sesungguhnya lahiran tanpa sc itu memungkinkan untuk semua kondisi ibu?

J: Iya,,  krna Tuhan sudah menciptakan tubuh perempuan sepaket sampai memberikan makan utk bayi Kita (asi)

T: Mbak Ari itu kan kalau dari kondisi ibu... kalau yg anomali dari kondisi anaknya gimana mbak?
Kebetulan aku lahirnya pakai operasi karena di perut kepalaku mendongak, jadi pas keluar lewat jalurnya malah wajah duluan... imbasnya kejepit wajahnya trus nggak berbentuk gitu jadi terpaksa dioperasi

J: Kalau ini masalah posisi optimum kepala bayi, bayi dongak memang akan lbh lama proses persalinanny krna posisi kepala bayi ngepres Sama ukuran panggul. Kalau berat bayi kecil bisa lahir normal bisa Tp prosesnya lbh lama
Dan sebenernya bisa di cegah dg beberapa teknik utk mengoptimalkan posisi kepala bayi

T: Sama seperti kasus bayi yg kebalik kaki di kepala kepala di kaki (berasa lagu 😅)
Itu supaya prosesnya alami intinya diapain mbak? Dibetulkan posisinya di dalam perut kah? Atau diapakan?

J: Dibantu dg beberapa teknik mas, Misal cat Cow pose,  side lying release. Bayi di dalam rahim kan bergerak ya, Kalau ibunya bergerak bayi Akan gerak Tp Kalau ibunya maaf kurang gerak bisa Jadi bayinya tdk dlm posisi optimal Kepala-nya

T: Mbak Ari aku mau tanya, ini mungkin lebih ke topik teknik atau cara persalinan2 alami itu bagaimana. Aku pernah melihat adanya persalinan yang menggunakan media air sebagai rangsangan kepada bumil untuk memudahkan (klo bisa dibilang) bayi keluar. Jadi setengah badannya bumil ada di air. Nah itu baikkah itu diterapkan? Untuk kondisi sang ibu yang bagaimana untuk diterapkannya?
Terima kasiih.

J: Mba rizky itu namanya water birth. Dg bersalin di air bayi Akan beradaptasi ke dunia dg perlahan krna setelah lahir bayi tdk langsung terpapar udara luar Tp perlahan krna di lahir msh di air.. Tdk semua ibu bersalin bisa water birth. Misal Ketubannya sdh pecah lbh Dr 24 jam biasanya tdk di sarankan

T: Kalau denger cerita2 di atas brarti kendalanya adalah kurangnya pengetahuan ya mbak? Mau donk (bisa jadi penutup) sumber yg bisa dijadikan referensi atau bacaan terkait persalinan alami, tidak harus yg sudah amat dalam. Minimal orang2 dgn latar belakang non medis (seperti saya) bisa lebih siap 😁

J: Ada, website luar negeri seperti baby center, midwifery today, spinningbabies.com, dan utk indonesia ada bidan kita. Utk buku,  sepertinya ari lbh merekomendasikan buku2 Dr luar seperti gentle birth gentle mothering,  childbirth without fear, guide to the childbirth, bidan yesie Aprilia jg ada buku ttg gentle birth. Atau Kalau mau ari ada e-book yg bisa di gratiskan utk di bagi jika ada yg mau.

Penutup

Dan sebagai penutup. Ketika Nanti hamil atau istri kalian hamil. Jalanilah kehamilan dan persalinan dg penuh awareness supaya bayi yg dilahirkan bisa  selembut mungkin utk menjalani transisi kehidupannya dg baik supaya Kita semua mendapatkan generasi penerus yg lbh Baik. 😊

0 comments: