Arti Dan Perjuangan Menjadi Seorang Penggiat Sosial
sumber www.komunitastaufan.org |
Di kesempatan NgobrAs tanggal 9 Desember 2016 lalu, Kami kedatangan seorang teman yang seru. Namanya Andriana, biasa dipanggil Nana, Nana ini adalah sahabat lama Saya dari sejak jaman SMA, jangan tanya tahun angkatannya ya.hehe...
Nana adalah anak tertua dari 3 bersaudara, sudah berkeluarga, dengan suami yang berasal dari Maldive dan dikaruniai dua orang anak yang saleh dan saleha. Bukan saja asik berkutat dengan rumah tangganya, Nana juga aktif sekali berkarya di lingkungan rumahnya di kawasan Condet. Disana Nana tergerak untuk membangun wadah yang ditujukan untuk anak-anak di sekitar rumahnya beraktivitas yang positif dan insyaAllah bermanfaat. Dari sini, jiwa sosial Nana semakin menguat, Ia juga membuat taman baca, mulai dari membangun, mengisi dengan segala fasilitasnya, hingga mengelola hampir semua kegiatannya.
Belum selesai teman-teman Nirwasita dibikinnya terkagum-kagum, Nana akhirnya bercerita tentang kegiatan sosial terbaru sekaligus terbesarnya, yaitu Komunitas Taufan. Nana menjelaskan terlebih dahulu tentang komunitas tersebut. Komunitas Taufan adalah komunitas penggerak relawan yang bertujuan menghibur pasien kanker anak dan pasien anak dengan penyakit beresiko tinggi lainnya di kawasan Jabodetabek. Komunitas ini diprakarsai oleh Ibu Yanie,yang lebih dikenal dengan panggilan Mama Taufan. Taufan-almarhum- berpulang di usia 7 tahun setelah berjuang selama 2 tahun melawan Leukemia. Selama di rumah sakit, Taufan akrab sekali dengan para perawat dan relawan lepasan maupun yangberasan dari yayasan tertentu. Banyak relawan yang kemudian jatuh sayang pada Taufan, salah satunya adalah Zack Petersen, relawan dari Jakarta Globe yang berasal dari Amerika. Ketika akhirnya Taufan meninggal di tahun 2013, Zack menuliskan kesedihannya dan bagaimana Taufan sudah menginspirasi dirinya (tulisan tentang almarhum bisa dibaca di Rappler). Untuk memberi dukungan pada keluarganya-terutama ibunya- Zack berkunjung ke rumahnya, lalu mengajak Bu Yanie untuk kembali ke rumah sakit, selain untuk membantu peralihan dari masa berkabungnya, juga untuk menjadikan pengalamannya untuk dibagi dan menyemangati pasien dan keluarga lain. Awalnya saat itu Nana diajak oleh seorang relawan dari Kelas Inspirasinya untuk membantu mengumpulkan boneka untuk dibagikan kepada anak-anak pasien kanker di RS. Nana menyambut baik ajakan ini, bahkan menawarkan sesuatu yang lebih. Putrinya kebetulan akan berulang tahun, alih-alih menghabiskan dana untuk sebuah pesta, Nana mengajak putrinya untuk merayakannya bersama teman-teman di RS, menghibur mereka sekaligus memberikan donasi.
Pada saat itulah, Nana dipertemukan Sang Khalik dengan Mama Taufan. Mendengar kisahnya, Nana tergerak untuk ikut membantu Bu Yanie dengan kegiatannya. Tahun 2013 itu, mereka mulai dengan sangat sederhana,-meski tidak mengurangi kemuliaannya- yaitu dengan mengunjungi bangsal RS setiap hari Minggu. Dari situ, Nana sering menuliskan pengalamannya di media sosial, mulai dari ragam kegiatan yang dilakukan hingga kisah masing-masing pasien dan keluarganya. Tulisannya kemudian banyak ditanggapi oleh teman-teman Nana (termasuk Saya pada saat itu), dan bantuan dana maupun tenaga pun mulai berdatangan.
Setelah 6 bulan menjalankan kegiatan itu, Alhamdulillah bantuan dan tawaran relawan pun bertambah banyak. Karena mereka hanya berdua, alhasil jadi kewalahan dalam mendatanya. Lagi-lagi Allah mendatangkan kemudahan bagi mereka, Nana dan Bu Yanie dipertemukan dengan teman-teman dari indorelawan.org, yang menawarkan bantuan berupa memberikan basis data relawan yang mungkin sesuai dengan kebutuhan Komunitas Taufan. Bantuannya terbukti bermanfaat, bukan hanya mereka bisa memilih relawan yang sesuai, arus masuk-keluarnya yang jelas, namun para relawan juga kemudian mendapat tugas yang jelas, pun masa kerelawanannya. Bagusnya lagi, sebagai ganti honor, mereka akan diberikan semacam lencana dijital (badge) yang fungsinya untuk menaikkan level pengalaman mereka sebagai relawan, yang akan tertera di CV para relawan. Alhamdulillaah niat baik akan ditemukan Allah dengan orang-orang / hal baik juga -kata Nana di sela-sela obrolan Kami-, karena yang terjadi adalah seiring jumlah pasien yg makin bertambah pesat, donasi dan bantuan lainnya juga bertambah. Khawatir dengan amanah yg makin berat sementara organisasinya masih blm legal, Nana dan Bu Yanie, yang kemudian dibantu oleh Mas Bowo dan 2 orang relawan lagi, melegalkan Komunitas Taufan menjadi yayasan di tanggal 29 september 2014.
Kegiatan teman-teman di Komunitas Taufan itu utamanya ada 3. Yang pertama, SupportVisit, yaitu mengunjungi pasien rawat jalan dan rawat inap, memberi motivasi dan support moral dan konseling. Kedua, BangsalVisit, sebuah kegiatan bulanan di bangsal anak rumah sakit yg digilir tempatnya. membawa bingkisan untuk semua pasien, dan santunan uang, membawa badut, atau sulap dll untuk menghibur mereka. Yang ketiga, kegiatan yang paling populer, HomeVisit. Para relawan mengunjungi pasien dirumahnya. Biasanya pasien yg terhenti pengobatannya krn tidak ada ongkos atau pasien baru yang masih belum bisa menerima diagnosanya dan menolak untuk berobat.
Selain ketiga itu, kata Nana ada juga saat mereka mengajak jalan-jalan pasien,lalu CFD fundraising dan kegiatan online seperti kampanye online, ini untuk teman-teman yg mau berpartisipasi tapi belum bisa meluangkan waktu dan tenaganya secara langsung. Beberapa teman-teman juga ada yang membantu mengumpulkan donasi dalam rangka merayakan ulang tahunnya sendiri. Contohnya seperti : https://m.kitabisa.com/ ulangtahunmikailkiki . Adalagi yang mengumpulkan foto atau semangat untuk membantu menyemangati pasien,
Kok bisa sih Nana menyeimbangkan semua kegiatan sosialnya dengan rumah tangga sendiri? Sebagai seorang ibu, saya tahu banyak sekali tantangan seru setiap harinya dalam mengelola rumah tangga, apalagi dengan dua orang anak yang aktif seperti anaknya Nana.Ini yang menurut saya patut dijadikan teladan, tips dari Nana adalah, untuk mengutamakan dahulu kebutuhan kita, termasuk keluarga sendiri tentunya, self sufficient kalau istilah dalam bahasa Inggrisnya. Wajib hukumnya untuk seseorang memenuhi kebahagiaan diri sebelum berbagi ke orang lain. Susah ngajak orang untuk tersenyum kalau kita sendiri nggak punya alasan untuk tersenyum. Nana juga melibatkan keluarganya ke dalam aktivitas sosial yang dia jalani, karena penting bagi Nana untuk mengajarkan rasa syukur, menumbuhkan simpati dan empati kepada lingkungan sekitar kita. Jadi keluarganya pun tahu, ketika Nana tidak bersama mereka, sang Ibu sedang bergiat membantu teman-teman yang membutuhkan uluran tangan.
Seorang teman Nirwasita, Lukman, bertanya.. Apa sih yang memotivasi Nana untuk kemudian terjun dalam aktivitas sosialnya ini? Yang kemudian dijawab Nana dengan ringkas, Karena dia merasa disitulah tempatnya, she belongs there, it's what she feels she was born to do. Pernah nggak, merasakan yang seperti itu? Ketika kamu benar-benar merasa seluruh alam semesta mendukungmu untuk melakukan hal tersebut..mungkin ini yang disebut fitrah dalam diri manusia.
Kata Nana, do'a juga merupakan faktor besar yang membantu Komunitas Taufan menjadi seperti sekarang ini, Bu Yanie itu doanya kenceng. Selain itu, filosofinya mengalir..Kalau waktunya tepat, yg baik insyaAllah akan menemukan jalannya. Setiap pertemuan itu bermakna, ada sebabnya..Serendipity. Ketika ditanya lagi, apa pernah merasa sendiri dan lelah dalam memperjuangkan hal-hal yang dia lakukan? Pernah, katanya dengan jujur. Lalu kenapa masih bertahan? Kenapa nggak? Ujar Nana dengan lugas.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, banyak hal yang membuat dia terus berjalan..small miracles that happened all the time, at surprising moments most of the times. Nana, Bu Yanie dan Mas Bowo dipersatukan oleh 'mukjizat-mukjizat' tersebut, yang senantiasa membuat mereka bersyukur, dikuatkan kembali untuk melangkah. Juga perasaan yang mereka dapatkan setiap berkunjung ke bangsal, melihat kembali apa yang mereka miliki, yang tidak dimiliki anak-anak pasien dan keluarganya.
Masih banyak yang Kami ilhami dari pengalaman Bu Yanie, Nana, Mas Bowo dan teman-teman di Komunitas Taufan lainnya. Untuk sekarang, mungkin cukup sekian yang bisa saya petik untuk diri. Semoga tak hanya membekas di pikiran, tapi bisa saya resapi dengan jiwa, agar bisa menjadi harmonis dan menghasilkan tindakan yang penuh kemawasan, demi mencapai derajat diri yang lebih tinggi.
Untuk yang ingin tahu lebih lanjut soal Komunitas Taufan dan kegiatan-kegiatan mereka, bisa lihat di websitenya http://www.komunitastaufan.org/ . Mudah-mudahan Anda yang membaca juga terdorong untuk mengikuti kebaikan-kebaikan yang dilakukan teman-teman di Komunitas Taufan.
Wassalamu'alaykum wr. wb.
0 comments: